Peringatan Hardiknas Universitas Tidar

MAGELANG (BEM KM Untidar) – Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2 Mei 2021 dilaksanakan secara serentak, sesuai dengan surat edaran yang diterbitkan oleh Nadiem Anwar Makarim.  Tahun ini Universitas Tidar (Untidar) mengambil tema “siapkah kita kuliah offline?” . Meskipun dilaksanakan secara daring, antusias mahasiswa dan tenaga didik Untidar cukup tinggi.

Secara singkat, penetapan 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional diambil dari hari kelahiran tokoh pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara. Sosok tokoh asal Yogyakarta ini meninggalkan begitu banyak warisan bagi dunia pendidikan nasional.

Pada Tahun ini, Tema Hardiknas yang diambil oleh Kemendikbud adalah “Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar”. Seperti diketahui, “Merdeka Belajar” merupakan tema besar dari kebijakan pendidikan yang diangkat oleh Menteri Nadiem Makarim sejak ditunjuk menjadi Mendikbud oleh Presiden Jokowi, Oktober lalu.

Sementara itu, Universitas Tidar mengambil tema “Siapkah Kita Kuliah Online?”. Peringatan Hardiknas ini sekaligus untuk mematangkan rencana pelaksanaan pembelajaran secara offline yang akan dilaksanakan kedepannya di Universitas Tidar. Peringatan Hardiknas ini dimoderatori oleh Ali Yasfi selaku Ketua BEM KM serta mendatangkan dua narasumber yang kompeten di bidang akademik, yaitu Drs. Agus Sujito Kepala Dinas Pendidikan Kota Magelang dan Dr. Ir. Noor Farid. M.Si Wakil Rektor I bidang akademik Universitas Tidar. Meskipun daring,  segala materi hingga sesi tanya jawab dalam acara peringatan Hardiknas ini berjalan dengan lancar, serta antusias peserta juga tergolong tinggi.

Harapannya, di perkuliahan secara offline kedepannya tetap berjalan lancar sesuai dengan apa yang sudah direncanakan. Selain itu, Wakil Rektor I Noor Farid, mengingatkan kepada seluruh peserta untuk tetap menjaga kesehatan agar pandemi ini segera berakhir.

Acara ini ditutup dengan Salah satu semboyan terkenal yang berbunyi:

“Ing ngarsa sung tulodho, ing madya mbangun karsa, tut wuri handayani”, yang artinya “Di depan (guru) harus memberi contoh yang baik, di tengah-tengah (muridnya) harus menciptakan ide dan prakarsa, di belakang harus bisa memberi dorongan dan arahan).

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *